Pelepasan Mahasiswa Program Studi Kehutanan Unsrat untuk Program Penelitian Kampus Merdeka ke WCS Region Sulawesi dan BPDAS Tondano

Pelepasan Mahasiswa Program Studi Kehutanan Unsrat untuk Program Penelitian Kampus Merdeka ke WCS Region Sulawesi dan BPDAS Tondano

Manado, 3 Maret 2025 – Prodi Kehutanan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) kembali menorehkan prestasi dalam upaya mendukung pendidikan dan konservasi lingkungan. Pada hari ini, Senin, 3 Maret 2025, sebanyak 9 mahasiswa Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Unsrat secara resmi dilepas untuk mengikuti Program Penelitian Kampus Merdeka (PPKM) di Wildlife Conservation Society (WCS) region Sulawesi dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Tondano (BPDAS Tondano). Acara pelepasan ini digelar di Prodi Kehutanan Unsrat dan dihadiri oleh Koordinator Prodi, dosen pembimbing, serta dosen lainnya.

Program ini merupakan bagian dari implementasi kebijakan Kampus Merdeka yang digagas oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Mahasiswa akan melaksanakan penelitian lapangan selama enam bulan di berbagai lokasi konservasi yang dikelola oleh WCS dan BPDAS khususnya di Sulawesi Utara. Fokus penelitian meliputi keanekaragaman hayati, ekosistem hutan, serta upaya konservasi satwa liar endemik Sulawesi seperti anoa, babi rusa, burung maleo dan Teknik silvikultur (pesemaian modern).

Dalam sambutannya, Koprodi Kehutanan, Fabiola B. Saroinsong, S.P., M.Si., Ph.D, menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya terhadap mahasiswa yang terpilih untuk mengikuti program ini. “Ini adalah kesempatan emas bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah langsung di lapangan. Selain itu, kolaborasi dengan WCS sebagai lembaga konservasi ternama di dunia akan membuka wawasan dan jaringan internasional bagi mahasiswa serta Kolaborasi dengan BPDAS yang bertanggung jawab atas penyusunan rencana pengelolaan daerah aliran sungai dan rancangan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan,” ujarnya.

John Tasirin, Ph.D sebagai seorang pembimbing dan pelopor perwakilan WCS region Sulawesi, juga menyampaikan antusiasmenya dengan PPKM mahasiswa kehutanan Unsrat. Sulawesi adalah salah satu hotspot keanekaragaman hayati dunia, dan partisipasi mahasiswa dalam penelitian ini akan memberikan kontribusi nyata bagi upaya konservasi yang kami lakukan,” jelasnya.

Selama program berlangsung, mahasiswa akan didampingi oleh mentor dari WCS dan BPDAS serta dosen pembimbing dari Prodi Kehutanan Unsrat. Mereka akan terlibat dalam berbagai aktivitas, mulai dari pengumpulan data lapangan, analisis ekosistem, hingga partisipasi dalam program penyadartahuan masyarakat tentang pentingnya konservasi. Selain itu, mahasiswa juga akan mendapatkan pelatihan teknis seperti penggunaan teknologi Geographic Information System (GIS) dan metode survei satwa liar, sertaTeknik-teknik perbanyakan tanaman.

Program Penelitian Kampus Merdeka ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran bagi mahasiswa, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam memperkuat kolaborasi antara akademisi dan lembaga konservasi. Diharapkan, hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dapat menjadi referensi bagi pengembangan kebijakan konservasi di Sulawesi, serta mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian alam.

Dengan semangat kolaborasi dan dedikasi yang tinggi, mahasiswa Unsrat siap menghadapi tantangan di lapangan dan memberikan kontribusi nyata bagi dunia kehutanan dan konservasi. Pelepasan ini menjadi bukti komitmen Unsrat dalam menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten di bidang akademik, tetapi juga peduli terhadap lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Semoga program ini berjalan lancar dan memberikan manfaat besar bagi semua pihak, terutama bagi kelestarian alam Sulawesi yang menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang. Silvarum in viventibus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *