“Yaki Ambassador Outreach” – Edukasi Masyarakat tentang Konservasi Satwa Liar
Manado, 22 Mei 2024 – Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya konservasi satwa liar, Program Studi Kehutanan bekerja sama dengan Yayasan Kinatouan Perlindungan Alam Sulawesi mengadakan kegiatan “Yaki Ambassador Outreach”. Acara yang berlangsung di Program Studi Kehutanan Unsrat ini menampilkan presentasi dari dua tokoh konservasi muda, Pravitasari Nawawi dan Esra Situmorang (mahasiswa Prodi Kehutanan sebagai dutanya).
Dengan tema #bangga nyanda buru jual makan pelihara satwa liar, acara ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat (para mahasiswa di lingkungan Prodi Kehutanan) mengenai ancaman yang dihadapi oleh yaki (Macaca nigra), primata endemik Sulawesi Utara yang terancam punah serta satwa lainnya yang dilindungi. Pravitasari Nawawi, seorang aktivis konservasi, menyampaikan pentingnya menjaga habitat alami yaki dan menekan perdagangan satwa liar.
“Yaki adalah bagian penting dari ekosistem kita. Setiap tindakan kita, baik itu berburu atau memelihara yaki sebagai hewan peliharaan, memiliki dampak besar terhadap kelangsungan hidup mereka. Kami di sini untuk mengajak masyarakat menghentikan praktek-praktek tersebut dan mulai bangga melindungi satwa liar kita,” ujar Pravitasari dalam presentasinya.
Sementara itu, Esra Situmorang, menjelaskan berbagai program yang telah dilakukan oleh Yayasan Selamatkan YAKI dalam upaya konservasi. Salah satunya adalah program edukasi di sekolah-sekolah yang bertujuan menanamkan kesadaran konservasi sejak dini.
Sebelumnya, menurut koordinator Edukasi dari Yayasan Kinatouan Perlindungan Alam Sulawesi Ibu Purnama mengatakan bahwa “Kami ingin membentuk generasi muda yang lebih peduli terhadap lingkungan dan satwa liar, dan melalui program Yaki Ambassador ini diharapkan anak-anak dapat menjadi agen perubahan di komunitas mereka,” katanya.
Kerjasama antara Prodi Kehutanan dan Yayasan Selamatkan YAKI ini diharapkan dapat terus berlanjut dan membawa dampak positif bagi kelestarian yaki serta satwa liar lainnya di Sulawesi Utara.
“Kami bangga dapat bekerja sama dengan pihak akademis dan lembaga konservasi untuk menciptakan kesadaran dan aksi nyata dalam melestarikan kekayaan hayati Indonesia,” ungkap Koprodi Kehutanan Fabiola B. Saroinsong, Ph.D dan Wawan Nurmawan, M.Si (sebagai pengampu MK Pengelolaan Satwa Liar).
Melalui kegiatan seperti “Yaki Ambassador Outreach”, diharapkan semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya konservasi dan terlibat aktif dalam upaya pelestarian satwa liar di Indonesia. Silvarum in viventibus
Dokumentasi lainnya (klik disini)