PENGANTAR

PENGANTAR

Program Studi Kehutanan, Universitas Sam Ratulangi berada di salah satu kota terindah di daerah tropis, Manado, yang berada di pulau dengan nilai keanekaragaman hayati terpenting di dunia, Sulawesi. Kawasan karismatik dalam jarak dua jam perjalanan dari Manado adalah Taman Nasional Bunaken, Cagar Alam Tangkoko, Hutan Lindung Gunung Mahawu, Cagar Alam Gunung Lokon, Hutan Lindung Gunung Klabat, Suaka Margasatwa Manembonembo dan rangkaian pulau-pulau bagai mutiara keindahan tropis mulai dari Pulau Manado Tua, Bunaken, Siladen, Talise, sampai ke Lembeh.

Satwa karismatik yang bisa dijumpai adalah 3 jenis tangkasi (Tarsius tarsiersT. tumpara, dan T. sangirensis), 2 jenis yaki (Macaca nigra dan M. nigrecens), maleo (Macrochepalon maleo), 3 jenis kuskus (Ailurops ursinus, Ailurops melanotis dan Stigocuscus celebensis), anoa (Bubalus depresicornis), babirusa (Babyrousa babyrussa), 2 jenis rangkong (Aceros cassidix dan Penelopides exarhatus) dan masih banyak lagi. Kenyataannya: Semenanjung utara Sulawesi merupakan kawasan penting di Sulawesi dan di kawasan Wallacea. Kawasan ini didiami oleh 86% dari 103 jenis burung endemik di Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya. Dari 38 jenis tikus endemik Sulawesi setengahnya ada di semenanjung utara Pulau Sulawesi. Sebagian besar (83%) dari 24 jenis kelelawar endemik Sulawesi terdapat di kawasan ini.

Komunitas tumbuhan di Sulawesi yang adalah pulau terbesar di kawasan Wallacea juga merupakan pertemuan yang selaras antara kawasan biogeografi Oriental dan Australasia. Di hutan-hutan Sulawesi Utara bisa ditemukan jenis-jenis tumbuhan yang beradiasi dari daratan Australia (misalnya Eucalyptus deglupta) dan yang dari Asia (Shorea spp) disamping segudang jenis-jenis asli dari genera penting untuk kayu (antara lain PalaquiumErmereliaCanariumAntocephalusDracontomelonMacaranga dan Malotus) dan untuk rempah (EugeniaMyristicaPiper, dan Ficus). Berbagai jenis zingeber, palma, bambu, dan angrek juga melimpah di Sulawesi Utara dan apalagi Plau Sulawesi dan pulau-pulau di sekitarnya.

Hutan-hutan Sulawesi Utara merupakan laboratorium alami untuk pengembangan ilmu konservasi keanekaan hayati dan teknologi kehutanan. Sulawesi adalah pulau terbesar di kawasan biogeografi Wallacea yang juga adalah hotspot keanekaan hayati global.