Menjelajah Dunia Melalui Program Pertukaran Mahasiswa Antar Universitas

Menjelajah Dunia Melalui Program Pertukaran Mahasiswa Antar Universitas

PMM2024.   Dalam dunia pendidikan tinggi, pengalaman pertukaran mahasiswa telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam memperluas wawasan, memperdalam pengetahuan, dan memperkaya pengalaman hidup. Sebagai mahasiswa Program Studi Kehutanan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Rumiris Turnip dan Dimas Pangemanan telah merasakan kegembiraan dan tantangan yang tak terlupakan melalui program pertukaran di Universitas Pattimura Ambon dan Universitas IPB Bogor selama satu semester.

Pertukaran mahasiswa bukan hanya tentang mengikuti kuliah di tempat baru, tetapi juga tentang menjalin persahabatan lintas budaya, memahami keanekaragaman lingkungan, dan mengasah kemampuan adaptasi. Bagi Rumiris dan Dimas, setiap detik dalam perjalanan ini adalah peluang untuk tumbuh dan berkembang.

Rumiris Turnip, mahasiswa yang bersemangat dari Unsrat, memilih untuk mengikuti pertukaran di Universitas Pattimura Ambon. Langkahnya ini bukan hanya tentang memperdalam pengetahuan kehutanan, tetapi juga tentang menjelajahi keindahan alam dan kekayaan budaya Maluku.   Ambon, dengan lanskapnya yang memesona dan keanekaragaman hayati yang luar biasa, memberikan panggung yang sempurna bagi Rumiris untuk mempelajari beragam ekosistem dan memahami upaya pelestarian hutan tropis. Melalui Mata Kuliah yang diambilnya, Rumiris tidak hanya mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang biodiversitas dan konservasi, tetapi juga belajar menghargai budaya lokal dan upaya masyarakat setempat dalam menjaga lingkungan.

Sementara itu, Dimas Pangemanan memilih untuk mengeksplorasi dunia kehutanan di lingkungan yang berbeda: Universitas IPB Bogor. Dikenal sebagai kota hujan yang subur, Bogor memberikan konteks yang unik bagi Dimas untuk memahami konsep kehutanan berkelanjutan dan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan hutan.  Dimas merasakan betapa pentingnya integrasi ilmu kehutanan dengan kebutuhan masyarakat akan lingkungan yang sehat dan lestari.

Tak hanya tentang pencapaian akademis, pengalaman pertukaran ini juga menjadi momen untuk menjalin persahabatan lintas budaya yang tak terlupakan. Rumiris dan Dimas tidak hanya bertemu dengan mahasiswa dari berbagai daerah, tetapi juga terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang memperkuat ikatan persahabatan mereka.  Persahabatan yang mereka bentuk tidak hanya berlangsung selama pertukaran itu sendiri, tetapi juga membuka pintu untuk koneksi global yang akan terus berlanjut di masa depan.

Bagi Rumiris Turnip dan Dimas Pangemanan, pengalaman pertukaran mahasiswa bukan hanya tentang mengikuti kuliah di universitas lain, tetapi tentang membuka pintu menuju dunia yang lebih luas. Melalui pengalaman ini, mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam tentang kehutanan, tetapi juga memperkaya jiwa mereka dengan perspektif baru, persahabatan lintas budaya, dan keterampilan adaptasi yang kuat. (KJS)